TASIK - Kapolda Jawa Barat Irjen (Pol) Suhardi Alius M mengatakan bahan bom panci yang meledak di Mapolsek Rajapolah bukan berbahan dinamit yang kini dicari Polda Jabar.
"Itu bukan berbahan dinamit. Bahannya sama seperti bom yang terjadi di Cirebon kala itu," ujarnya,” saat menghubungi Radar Tasikmalaya (grup JPNN) kemarin (21/7).
Sejauh ini pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap siapa pelaku dan motif peledakan. "Tim khusus sedang melakukan pengembangan. Nanti hasilnya akan kita buka ke publik," janj jenderal bintang dua yang sebelumnya menjabat kadiv Humas Mabes Polri ini.
Suhardi menambahkan saat ini tim khusus tersebut sedang melakukan identifikasi lebih lanjut mengenai kejadian pelemparan bom pada waktu sahur itu. “Sekarang sedang diidentifiikasi lebih lanjut oleh Tim Jibom. Pengejaran dilakukan, razia juga dilakukan di sana (wilayah Jabar)," ujarnya.
Menurutnya, bom rakitan di Mapolsek Rajapolah dimasukkan ke dalam sebuah panci yang di dalamnya ada potasium, kabel dan dikemas agar menimbulkan ledakan. "Ketika dilihat ada kabelnya, maka petugas langsung melakukan sterilisasi lokasi," ungkapnya.
Ia mengatakan bom yang dibungkus plastik hitam tersebut dilempar ke arah sisi kanan Mapolsek Rajapolah, tepatnya di bawah jendela ruang kapolsek. "Setelah itu, anggota di sana mendengar letupan dan asap keluar. Bom langsung disiram dan sudah dijinakkan. Daya ledaknya tidak terlalu besar," tuturnya.
Kapolda menambahkan, bom panci yang dilempar di Mapolsek Rajapolah itu suaranya saja yang besar, tetapi daya ledaknya tidak terlalu besar.
"Kenapa kembali di Tasikmalaya, dugaan kita karena situasi Tasikmalaya dianggap strategis oleh pelaku pelemparan, namun saya berharap masyarakat tetap tenang dan mempercayakan masalah ini pada kami," tandasnya.
Sejauh ini pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap siapa pelaku dan motif peledakan. "Tim khusus sedang melakukan pengembangan. Nanti hasilnya akan kita buka ke publik," janj jenderal bintang dua yang sebelumnya menjabat kadiv Humas Mabes Polri ini.
Suhardi menambahkan saat ini tim khusus tersebut sedang melakukan identifikasi lebih lanjut mengenai kejadian pelemparan bom pada waktu sahur itu. “Sekarang sedang diidentifiikasi lebih lanjut oleh Tim Jibom. Pengejaran dilakukan, razia juga dilakukan di sana (wilayah Jabar)," ujarnya.
Menurutnya, bom rakitan di Mapolsek Rajapolah dimasukkan ke dalam sebuah panci yang di dalamnya ada potasium, kabel dan dikemas agar menimbulkan ledakan. "Ketika dilihat ada kabelnya, maka petugas langsung melakukan sterilisasi lokasi," ungkapnya.
Ia mengatakan bom yang dibungkus plastik hitam tersebut dilempar ke arah sisi kanan Mapolsek Rajapolah, tepatnya di bawah jendela ruang kapolsek. "Setelah itu, anggota di sana mendengar letupan dan asap keluar. Bom langsung disiram dan sudah dijinakkan. Daya ledaknya tidak terlalu besar," tuturnya.
Kapolda menambahkan, bom panci yang dilempar di Mapolsek Rajapolah itu suaranya saja yang besar, tetapi daya ledaknya tidak terlalu besar.
"Kenapa kembali di Tasikmalaya, dugaan kita karena situasi Tasikmalaya dianggap strategis oleh pelaku pelemparan, namun saya berharap masyarakat tetap tenang dan mempercayakan masalah ini pada kami," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar